Denganadanya teori-teori dari para ahli mengenai perkembangan Anak Usia Dini, sangatlah membantu tenaga pengajar, khususnya pada PAUD untuk memahami bagaimana perkembangan anak, baik dari segi kognisi, motorik, sosial dan emosional. 22 23. DAFTAR PUSTAKA Gunarsa, Prof. Dr. Singgih D. 1981. Dasar dan Teori Perkembangan Anak.
Inilahpandangan para ahli tentang paud dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan pandangan para ahli tentang paud yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang pandangan para ahli tentang paud. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca.
cash. Uploaded byVina Ulandari 0% found this document useful 0 votes1 views1 pageOriginal TitlePANDANGAN PARA AHLI TENETANG PAUDCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1 views1 pagePandangan para Ahli Tenetang PaudOriginal TitlePANDANGAN PARA AHLI TENETANG PAUDUploaded byVina Ulandari Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Maria Montessori hidup sekitar tahun 1870-1952. Ia adalah seorang dokter dan ahli tentang manusia yang berasal dari Italia. Pemikiran-pemikiran serta metode yang dikembangkannya masih populer di seluruh dunia. Pandangan Montessori tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan Maria Montessori 1870-195211 penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Baca Juga Pandangan Pestalozzi terhadap PAUD Pandangan Montessori terhadap Perkembangan AnakImplementasi Pandangan Maria Montessori Pandangan Montessori terhadap Perkembangan Anak Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah/TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Untuk itu ia merancang sejumlah materi yang memungkinkan indera seorang anak dikembangkan. Dengan menggunakan materi untuk mengoreksi diri, anak menjadi sadar terhadap berbagai macam rangsangan yang kemudian disusun dalam pikirannya. Montessori mengembangkan alat-alat belajar yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan Montessori juga mencakup pendidikan jasmani, berkebun dan belajar tentang alam. Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya. Montessori meyakini bahwa ketika dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis atau jiwa. Pola ini tidak dapat teramati sejak lahir. Tetapi sejalan dengan proses perkembangan yang dilaluinya maka akan dapat teramati. Anak memiliki motif atau dorongan yang kuat ke arah pembentukan jiwanya sendiri self construction sehingga secara spontan akan berusaha untuk membentuk dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungannya. Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pada masa tersebut anak memiliki kebutuhan dalam jiwanya yang secara spontan meminta kepuasan. Masa peka ini tidak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri seorang anak, karena bersifat spontan dan tanpa paksaan. Setiap anak12 memiliki masa peka yang berbeda. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika masa peka tersebut tidak dipergunakan secara optimal maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi anak untuk mendapatkan masa pekanya kembali. Tetapi meskipun demikian, guru dapat memprediksi atau memperkirakan timbulnya masa peka pada seorang anak dengan melihat minat anak pada saat itu. Implementasi Pandangan Maria Montessori Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas seorang guru adalah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang berhubungan dengan masa pekanya. Kemudian guru dapat memberikan stimulasi atau rangsangan yang dapat membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya. Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap absorbent mind. Dengan gejala psikis/kejiwaan tersebut anak dapat melakukan penyerapan secara tidak sadar terhadap lingkungannya, kemudian menggabungkannya dalam kehidupan psikis/jiwanya. Seiring dengan perkembangannya, maka proses penyerapan tersebut akan berangsur disadari. Telah dibaca sebanyak 9,818
7 Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Menurut Para Ahli. Usia dini merupakan masa emas golden ages perkembangan. Baik berdasar kajian neuro-science, psiklogi, maupun pedagogi menyimpulkan bahwa perkembangan yang terjadi selama masa ini sedang pesat-pesatnya terjadi. Berikut ini adalah alasan pentingnya pendidikan anak usia dini PAUD menurut para ahli. Alasan kenapa PAUD itu penting dijawab dengan hasil penelitian dan pengkajian berbagai sudut pandang dapat disajikan sebagai berikut Alasan 1 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Saat lahir anak merniliki sekitar 100 milyar sel otak yang sebagian besar belum saling berhubungan. Sambungan antar sel otak sangat dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gizi, dan stimulasi/rangsangan yang diterima dari lingkungan. Pada 3 tahun pertama terjadi ledakan pembentukan jaringan sambungan antar sel otak sinaps, sehingga setiap sel otak berpotensi memiliki sambungan dengan lebih dari sel otak lain. Optimalisasi potensi ini bergantung dari banyaknya rangsangan yang diterima anak dari lingkungannya. Semakin kaya rangsangan yang didapat, semakin rimbun jaringan sel otak yang terbentuk. Setiap rangsangan yang diterima anak akan membuat otak membentuk jaringan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang telah terbentuk. Jutaan sambungan baru setiap hari terbentuk, sehingga pada usia 3-8 tahun kepadatan sinaps anak mencapai 2 kali lipat dari sinaps yang dimiliki oleh orang dewasa. Akan tetapi prinsip kerja otak sangat efisien, yaitu akan memangkas bagian otak yang kurang memperoleh rangsangan dan mempertahankan bagian yang terus memperoleh rangsangan. Rangsangan ini akan memperkuat serabut sambungan antar sel otak, sehingga akhirnya menjadi sambungan yang permanen. Sementara, bagian sambungan yang jarang dirangsang akan mengalami atrofi, menyusut dan akhimya mati. Pada usia 8-18 tahun terjadi pemangkasan besar-besaran dan ketika dewasa yang tertinggal sebagai struktur otak yang permanen tinggal setengahnya. Inilah modalitas kecerdasan yang akan dibawa sepanjang hidup. Alasan 2 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Terkait dengan perkembangan kecerdasan, Bloom dkk. mengemukakan bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan seseorang telah selesai terbentuk saat anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada rentang usia 4 hingga 8 tahun, dan 20% sisanya pada rentang usia 8 hingga 18 tahun. Ini artinya, kecerdasan yang terbentuk pada rentang 4 tahun pertama sama besarnya dengan peningkatan kecerdasan pada rentang usia 14 tahun berikutnya. Pada usia 6 tahun perkembangan kecerdasan anak telah mencapai 70%. Alasan 3 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dalam rahim hingga usia sekitar 6 tahun sangat menentukan derajat kesehatan, intelegensi, kematangan emosional, dan produktivitas manusia pada tahap berikutnya. Hidayat Syarief, 2002. Alasan 4 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Save the Children 2000 di Nepal menunjukkan bahwa tingkat kenaikan kelas di kelas I pada anak yang mendapatkan pendidikan usia dini dua kali lipat lebih tinggi dari anakanak yang tidak mendapatkan pendidikan sebelumnya. Sebaliknya, jumlah kasus anak yang mengulang kelas dan putus sekolah jauh lebih tinggi terjadi pada anak yang tidak mendapatkan layanan pendidikan sejak dini Choi, 2005. Alasan 5 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Semakin dini pendidikan diberikan akan semakin besar dampaknya terhadap kualitas SDM dan sebaliknya makin terlambat pendidikan diberikan makin kecil dampaknya terhadap pembentukan kualitas SDM. Oleh karena itu, penyiapan SDM unggul seyogianya dimulai sejak anak masih dalam kandungan Nash, 1997. Alasan 6 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa kelompok anak Stunted pendek yang diberikan stimulasi pendidikan & pengasuhan dan tambahan nutrisi selama 24 bulan, berkembang setara dengan anak-anak normal Dr. Sally Grantham-Mc Gregor, 2010. Alasan 7 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Penyelenggaraan dan fasilitasi anak usia dini secara holistik berdampak pada tumbuh-kembang, baik fisikmotorik; kognitif, bahasa dan perkembangan sosialnya menjadi lebih utuh dan lebih baik, sehingga dapat lebih mempersiapkan anak kesiapan sekolah mengikuti pendidikan yang lebih lanjut Dwi Hastuti, IPB, 2010. Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.
pandangan para ahli tentang paud